Kamis, 28 November 2013

Pada postingan yang lalu pernah saya bahas tentang analisis regresi dengan variabel moderating. Pada kesempatan ini saya mau bahas tentang analisis regresi dengan variabel intervening. Tidak seperti variabel moderating, variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating. Fungsinya memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam contoh kita kali ini adalah contoh yang sama dipakai pada model analisis regresi dengan variabel moderating, yaitu hubungan antara Earns dengan Income di mediasi oleh variabel Wealth. Jadi Wealth sebagai variabel intervening atau kalau digambarkan seperti di bawah ini :

ananlisis regresi dengan variabel intervening

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Earns dapat berpengaruh langsung terhadap Income, tetapi juga dapat pengaruhnya tidak langsung yaitu lewat variabel Wealth lebih dahulu baru ke Income. Logikanya semakin tinggi Earns akan meningkatkan Wealth dengan tingginya Wealth akan berpengaruh terhadap Income.

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal atau sebab akibat) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien jalur. Berdasarkan gambar model jalur diajukan hubungan berdasarkan teori bahwa Earns mempunyai hubungan langsung dengan Income (p1). Namun demikian Earns juga mempunyai hubungan tidak langsung ke Income yaitu dari Earns ke Wealth (p2) baru kemudian ke Income (p3).

Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Kemudian pada setiap variabel dependen (endogen variabel) akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah variance yang tak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu. Jadi anak panah dari e1 ke Wealth menunjukkan jumlah variance variabel Wealth yang tidak dijelaskan oleh Earns. Sedangkan anak panah dari e2 menuju Income menunjukkan variance Income yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel Earns dan Wealth. Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada dua persamaan tersebut adalah :

Wealth = b1 Earns + e1 ... (1)

Income = b1 Earns + b2 Wealth + e2 ... (2)

Standardized koefisien untuk Earns pada persamaan (1) akan memberikan nilai p2. Sedangkan koefisien untuk Earns dan Wealth pada persamaan (2) akan memberikan nilai p1 dan p3.

Langkah analisis:

a. dari SPSS editor, pilih menu Statistics/Analyze, kemudian pilih Regression dan Linear.

b. pada kotak Dependent isikan variabel variabel Wealth dan pada kotak Independent isikan variabel Earns.

c. press OK.

analisis regresi dengan variabel intervening

d. lakukan regresi persamaan (2) dengan mengganti pada kotak Dependent isikan variabel Income dan pada kotak Independent isikan variabel Earns dan Wealth.

e. press OK.

analisis regresi dengan variabel intervening

Pengambilan keputusan:

Output SPSS di atas memberikan nilai standardized beta Earns pada persamaan (1) sebesar 0,625 dan signifikan pada 0,000 yang berarti Earns mempengaruhi Wealth. Nilai koefisien standardized beta 0,625 merupakan nilai path atau jalur p2. Pada output SPSS persamaan regresi (2) nilai standardized beta Earns 0,764 dan Wealth 0,195 semuanya signifikan. Nilai standardized beta Earns 0,764 merupakan nilai jalur path p1 dan nilai standardized beta Wealth 0,195 merupakan nilai jalur path p3.

analisis regresi dengan variabel intervening

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Earns dapat berpengaruh langsung ke Income dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari Earns ke Wealth (sebagai variabel intervening) lalu ke Income. Besarnnya pengaruh langsung adalah 0,764 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalihkan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,625) x (0,195) = 0,0122. Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih besar dari koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung.
TERIMA KASIH atas kunjungan Anda di Belajar SPSS, pada artikel tentang Analisis Regresi dengan Variabel Intervening dengan url http://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/06/analisis-regresi-dengan-variabel_27.html. Silahkan di bookmark jika artikel Analisis Regresi dengan Variabel Intervening ini cukup bermanfaat dan jangan lupa kasih Jempol-nya atau klik tombol share:

KONSEP dan JENIS VARIABEL (VARIABEL INDEPENDEN, VARIABEL DEPENDEN, VARIABEL MODERATOR, VARIABEL INTERVENING dan VARIABEL KONTROL)


Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir). Dengan demikian, variabel adalah merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. 
Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Setelah kita membicarakan beberapa pengertian dasar tentang variabel, berikut ini kita akan membicarakan beberapa macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang digunakan untuk penelitian. 
Partama adalah variabel dependen (terikat). Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan menyebakan variabel dependen berubah sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan (penurunan) variabel indepnden (bebas) sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel dependen sebesar sekian satuan juga. Hubungan antar variabel, yakni variabel independen dan dependen, biasanya ditulis dapal bentuk persamaan, Y = a + bX. Misalnya bentuk eprsamaan linear Y = 3 + 2X. Y adalah pengguaan Pupuk dalam satua Kwintal, dan Y adalah hasil produksi padi dalam satuan Ton. Bila terjadi perubahan X sebesar 1 ((satu) satuan (kwintal), diharapkan akan terjadi perubahan Y sebesar 2 (dua) satuan Ton.

Variabel Moderator

Analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model staistik yang kita gunakan. Dalam analisis statistik ada yang dikenal dengan variabel moderator. Variabel moderator ini adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan antar variabel, dilain pihak juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapavariabel independen dan variabel dependen. Misalnya pelatihan yang diikuti karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pelatihan dan dilakukan uji ketrampilan, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, memiliki ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari Sekolah Unum. Perbedaan ketrampilan karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan, dibendingkan dengan Ketrampilan Kerja disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan. Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa menyebabkan karyawan yang berasal dari Sekolah Umum memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan dengan Karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan. Dalam contoh di atas pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen, dan motivasi untuk mengikuti pelatihan adalah variabel moderator. Atau dengan kata lain, variabel moderator memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.

Variabel Intervening.

Variabel yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel moderator), secara teori merupakan satuan yang bisa diukur. Akan tetapi variabel yang yang nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti, misalnya sedih, gembira, sakit hati, stress, frustasi dan sebagainya, merupakan variabel intervening. Contoh: meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya pembelian bibit padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak mengalami peningkatan hasil produksi padi secara signifikan. Kemudian setelah diteliti secara seksama, ternyata sebagian besar lahan sawah sedang terserang hama.

Variabel Kontrol.

Variabel yang sering digunakan oleh penelitian, selain variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya biasanya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Misalnya saja produktivutas lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan bibit, peneliti menggunakan variabel kontrol dalam bentuk kualitas dan kuantitas pupuk yang sama. Akan tetapi kualitas dan kuantitas bibitnya berbeda. Kualitas dan kuantitas bibit padi sebagai variabel bebas, yang diukur dalam satuan kg., sedangkan produktivitas lahan sawah merupakan variabel terikat yang diukur dalam satuan ton, sedangkan kualitas dan kuantitas pupuk dalam jumlah sama digunakan sebagai variabel kontrol.

sumber: http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/11/konsep-dan-jenis-variabel-variabel.html

Rabu, 27 November 2013

ANALISIS REGRESI DENGAN SPSS 17 DAN CARA MEMBACANYA

Cara menganalisis Regresi linier berganda dengan SPSS 17.0

Cara menganalisis Regresi linier berganda dengan SPSS 17.0
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui kelinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya, selain itu juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya data yang outlier atau data yang ekstrim.
Analisis regresi linear berganda terdiri dari satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.  Misalnya dalam suatu kegiatan penelitian ingin diketahui apakah variabel X (Sex dan Nilai harian 1) berpengaruh terhadap variabel Y (nilai rapot). Data penelitian adalah sebagai berikut:

Nama
SexNilai harian 1  Nilai Rapot
IDM01
IDM02
IDM03
IDM04
IDM05
IDM06
IDM07
IDM08
IDM09
IDM10
IDM11
IDM12
IDM13
IDM14
IDM15
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
50
61
80
76
40
73
86
77
59
56
66
80
72
95
83
68
86
78
80
76
74
70
80
76
85
60
69
89
90
88

Keterangan sex: 1=laki-laki, 2=perempuan

Langkah-langkah menganalisis menggunakan spss 17.0  adalah sebagai berikut:
1.    Buka lembar kerja SPSS
2.    Buat semua keterangan variabel di variable view seperti gambar berikut:

3. Klik Data view dan masukan data sehingga tampak hasilnya sebagai berikut:
4. Lakukan analisis dengan cara: Analize, Regression, Liniear. akan muncul dialog seperti gambar berikut; Selanjutnya isilah kotak menu Dependen dengan variabel terikat, yaitu variabel Rapor dan kotak menu independen dengan variabel bebas, yaitu variabel Sex dan Harian 1.

5. Selanjutnya klik kotak menu Statistics. Pilih Estimates, Descriptives dan Model fit lau klik Continue. Tampilan muncul seperti berikut
6. Kotak menu Plots, berfungsi untuk menampilkan grafik pada analisis regresi.  klik kotak menu Plots, kemudian klik Normal probanility plot yang terletak pada kotak menu Standardized Residual plots. Selanjutnya klik Continue. Tampilannya adalah sebagai berikut:




7. Selanjutnya klik Continue. Untuk melakukan analisis kliklah OK. Beberapa saat kemudian akan keluar outputnya, sebagai berikut:

Regression

[DataSet1]







Cara membaca Output tersebut adalah. sebagai berikut:
1. Deskriptif statistik
Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata nilai rapot dari 15 siswa adalah 77,93 dengan standar deviasi 8,779 sedangkan rata-rata nilai harian 1 adalah 70,27 dengan standar deviasi 14,786

2. Korelasi
Dari tabel dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel nilai rapot dengan sex adalah -0,042 hal ini menunjukan hubungan negatif.
besar hubungan nilai harian 1 dengan nilai rapot adalah 0,238 yang berarti ada hubungan positif, makin besar nilai harian 1 maka makin tinggi pula nilai rapot.

3. Variabel masuk dan keluar
Dari tabel diatas menunjukan variabel yang dimasukan adalah nilai harian 1 dan sex, sedangkan variabel yang dikeluarkan tidak ada (Variables Removed tidak ada)

4.Model sisaan 

 Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,063 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi (0,250 x 0,250 = 0,063). Standar Error of the Estimate adalah 9,181, perhatikan pada analisis deskriptif statitik bahwa standar deviasi nilai rapot adalah 8,779 yang jauh lebih kecil dari dari standar error, oleh karena lebih besar daripada standar deviasi nilai rapot maka model regresi tidak bagus dalam bertindak sebagai predictor nilai rapot.

5. Anova
Hipotesis:
Ho: B1=B2=0
Ha: ada Bi yang tidak nol
Pengambilan keputusan:
Jika F hitung <= T  tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika F hitung > T  tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 0,401, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 12 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 2 sebagai df pembilang dengan tarap siginifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3,89. Karena F hitung (0,401)  <  F tebel (3,89) maka Ho diterima.
Berdasarkan nilai Signifikan, terlihat pada kolom sig yaitu 0,679 itu berarti probabilitas 0,679 lebih dari daripada 0,05 maka Ho diterima.
Kesimpulan:
Tidak ada koefisien yang tidak nol atau koefisien berarti, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi nilai rapot.

6. Koefisien

Hipotesis:
Ho: Bi=0
Ha: ada Bi yang tidak nol , i=1 atau 2
Pengambilan keputusan:
Jika T hitung <= T  tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika T hitung > T  tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
* Constant: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk Constant yaitu  5,360, pada T tabel dengan db 12 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh 1,782, karena T hitung > T tabel maka Ho ditolak. sedangkan sig pada tabel B adalah 0,000 yang berarti probabilitas 0,000, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka ditolak. Berarti  bermakna dan diramalkan tidak melalui titik (0,0).
** Sex: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk Sex yaitu  -0,277, pada T tabel dengan db 12 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh 1,782, karena T hitung < T tabel maka Ho diterima. sedangkan sig pada tabel B adalah 0,786 yang berarti probabilitas 0,786, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka diterima. artinya B tidak berarti.
*** Harian 1: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk Harian 1 yaitu  0,882, pada T tabel dengan db 12 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh 1,782, karena T hitung < T tabel maka Ho diterima. sedangkan sig pada tabel B adalah 0,786 yang berarti probabilitas 0,395, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka diterima. artinya B tidak berarti

Berdasarkan analisis diatas maka dapat dibuat model regresi dugaannya yaitu:
Y = 69,429

Dari tabel diatas merupakan ringkasan yang meliputi nilai minimum dan maksimum, mean dan standar deviasi dari predicted value (nilai yang diprediksi) dan statistic residu.

7. Kelinieran
Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data pada gambar diatas tersebar hampir semua tidak pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas tidak dapat dipenuhi.

Regresi Linear

Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).
Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b X.
Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
Langkah penghitungan analisis regresi dengan menggunakan program SPSS adalah: Analyse --> regression --> linear. Pada jendela yang ada, klik variabel terikat lalu klik tanda panah pada kota dependent. Maka variabel tersebut akan masuk ke kotak sebagai variabel dependen. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel bebas (independent). Lalu klik OK dan akan muncul output SPSS.
Interpretasi Output
  1. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Mempunyai nilai antara 0 – 1 di mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya.
  1. Nilai t hitung dan signifikansi
Nilai t hitung > t tabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, atau bisa juga dengan signifikansi di bawah 0,05 untuk penelitian sosial, dan untuk penelitian bursa kadang-kadang digunakan toleransi sampai dengan 0,10.
  1. Persamaan regresi
Sebagai ilustrasi variabel bebas: Biaya promosi dan variabel terikat: Profitabilitas (dalam juta rupiah) dan hasil analisisnya Y = 1,2 + 0,55 X. Berarti interpretasinya:
  1. Jika besarnya biaya promosi meningkat sebesar 1 juta rupiah, maka profitabilitas meningkat sebesar 0,55 juta rupiah.
  2. Jika biaya promosi bernilai nol, maka profitabilitas akan bernilai 1,2 juta rupiah.
Interpretasi terhadap nilai intercept (dalam contoh ini 1,2 juta) harus hati-hati dan sesuai dengan rancangan penelitian. Jika penelitian menggunakan angket dengan skala likert antara 1 sampai 5, maka interpretasi di atas tidak boleh dilakukan karena variabel X tidak mungkin bernilai nol. Interpretasi dengan skala likert tersebut sebaiknya menggunakan nilai standardized coefficient sehingga tidak ada konstanta karena nilainya telah distandarkan.
Contoh: Pengaruh antara kepuasan (X) terhadap kinerja (Y) dengan skala likert antara 1 sampai dengan 5. Hasil output yang digunakan adalah standardized coefficients sehingga Y = 0,21 X dan diinterpretasikan bahwa peningkatan kepuasan kerja akan diikuti dengan peningkatan kinerja atau penurunan kepuasan kerja juga akan diikuti dengan penurunan kinerja. Peningkatan kepuasan kerja dalam satu satuan unit akan diikuti dengan peningkatan kinerja sebesar 0,21 (21%).
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel bebas, dan X adalah variabel-variabel bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.
Interpretasi terhadap persamaan juga relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi (X2) dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persamaan sebagai berikut:
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3
  1. Jika variabel motivasi meningkat dengan asumsi variabel kompensasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat
  2. Jika variabel kompensasi meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
  3. Jika variabel kepemimpinan meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kompensasi tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Interpretasi terhadap konstanta (0,235) juga harus dilakukan secara hati-hati. Jika pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert antara 1 sampai dengan 5 maka tidak boleh diinterpretasikan bahwa jika variabel motivasi, kompensasi dan kepemimpinan bernilai nol, sebagai ketiga variabel tersebut tidak mungkin bernilai nol karena Skala Likert terendah yang digunakan adalah 1.
Analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikansi ditentukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa secara simultan (serempak) beberapa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan, tetapi secara parsial tidak. Sebagai ilustrasi: seorang penjahat takut terhadap polisi yang membawa pistol (diasumsikan polisis dan pistol secara serempak membuat takut penjahat). Akan tetapi secara parsial, pistol tidak membuat takut seorang penjahat. Contoh lain: air panas, kopi dan gula menimbulkan kenikmatan, tetapi secara parsial, kopi saja belum tentu menimbulkan kenikmatan.
Penggunaan metode analisis regresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik yang secara statistik harus dipenuhi. Asumsi klasik yang sering digunakan adalah asumsi normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi linearitas..
Langkah-langkah yang lazim dipergunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah 1) koefisien determinasi; 2) Uji F dan 3 ) uji t. Persamaan regresi sebaiknya dilakukan di akhir analisis karena interpretasi terhadap persamaan regresi akan lebih akurat jika telah diketahui signifikansinya. Koefisien determinasi sebaiknya menggunakan Adjusted R Square dan jika bernilai negatif maka uji F dan uji t tidak dapat dilakukan.

Bentuk-bentuk regresi yang juga sering digunakan dalam penelitian adalah regresi logistik atau regresi ordinal.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul
  1. Dalam uji regresi sederhana apakah perlu menginterpretasikan nilai F hitung?
Uji F adalah uji kelayakan model (goodness of fit) yang harus dilakukan dalam analisis regresi linear. Untuk analisis regresi linear sederhana Uji F boleh dipergunakan atau tidak, karena uji F akan sama hasilnya dengan uji t.
  1. Kapan menggunakan uji satu arah dan kapan menggunakan uji dua arah?
Penentuan arah pengujian adalah berdasarkan masalah penelitian, tujuan penelitian dan perumusan hipotesis. Jika hipotesis sudah menentukan arahnya, maka sebaiknya digunakan uji satu arah, tetapi jika hipotesis belum menentukan arah, maka sebaiknya menggunakan uji dua arah. Penentuan arah pada hipotesis berdasarkan tinjauan literatur. Contoh hipotesis dua arah: Terdapat pengaruh antara kepuasan terhadap kinerja. Contoh hipotesis satu arah: Terdapat pengaruh positif antara kepuasan terhadap kinerja. Nilai t tabel juga berbeda antara satu arah dan dua arah. Jika menggunakan signifikansi, maka signifikansi hasil output dibagi dua terlebih dahulu, baru dibandingkan dengan 5%.
  1. Apa bedanya korelasi dengan regresi?
Korelasi adalah hubungan dan regresi adalah pengaruh. Korelasi bisa berlaku bolak-balik, sebagai contoh A berhubungan dengan B demikian juga B berhubungan dengan A. Untuk regresi tidak bisa dibalik, artinya A berpengaruh terhadap B, tetapi tidak boleh dikatakan B berpengaruh terhadap A. Dalam kehidupan sehari-hari kedua istilah itu (hubungan dan pengaruh) sering dipergunakan secara rancu, tetapi dalam ilmu statistik sangat berbeda. A berhubungan dengan B belum tentu A berpengaruh terhadap B. Tetapi jika A berpengaruh terhadap B maka pasti A juga berhubungan dengan B. (Dalam analisis lanjut sebenarnya juga ada pengaruh yang bolak-balik yang disebut dengan recursive, yang tidak dapat dianalisis dengan analisis regresi tetapi menggunakan (structural equation modelling).

kode etik tata kelola dan yang melingkupi

Bisnis dan professional (akuntan) berjuang untuk melakukan hal yang baik dan berusaha untuk meningkatkan kepercaan terhadap mereka. Mereka melakukan itu untuk meyakinkan para pelanggan mereka atau klien, supplier, dan kreditor, seperti juga stakeholder, termasuk didalamnya adalah pemilik modal.
Mekanisme tata kelola yang lebih baik akan memandu untuk mencegah etika kerja yang tidak baik. Kode etik, untuk keduanya yaitu perusahaan dan professional, adalah bagian yang sangat penting dari program perusahaan untuk waktu mendatang dari bisnis kita dan komunitas profesinal.
Exekutive dan akuntan professional harus memahami mengapa praktik tata kelola yang lebih baik sangat relevan, apakah mereka, dan bagaimana bekerja dengan dan meningkatkan program etika tersebut dalam perusahaan mereka. Akuntan professional, secara abstrak harus memahami internal control dan pentingnya integritas organisasi dan kredibilitas, dalam posisi yang exelent untuk menyarankan berkembangya kultur etika dank ode etik yang sportive.
Sistim tata kelola sampai saat ini.
Sejak tahun 1970, sasaran umum dari sistim tata kelola perusahaan adalah berhubungan langsung dengan personil dan sumber daya dari perusahaan untuk menghasilakn laba dan sejenisnya. Tetapi setelah adanya skandal darurat, dan public menekan para politisi untuk membuat hokum baru yang medapat melindungi kepentingan para pekerja, pelanggan, investor, lingkungan sekitar dan hal yang sejenis. Perkembangan yang penting dari kode etik yang efektive dan dimasukkan dalam sisim pengendalian internal dimana dipertanggungjawabkan oleh Treadway Commission (1987, p.35), yang merekomendasikan :
“ Perusahaan public harus mengembangkan dan menuliskan kode etiknya. Kode etik akan menguatkan iklim dan membuka chanel untuk komunikasi untuk membantu melindungi terjadinya kecurangan laporan keuangan. Sebagai bagian dari kelangsungan dari efektivnya pengendalian internal, sebuah komisi audit perusahaan harus mereview program secara tahunan bahwa manajemen melaksanakan monitor kesalahan dengan kode etik tersebut”
Dalam responnya, pada tahun 1988 AICPA mengeluarkan dua statement dari Statements of Auditing Standards (SAS), SAS 55 dan SAS 60, dimana perusahaan harus mereview kode etik dalam review internal kontrolnya. Konsekuensinya, pendapat dari auditor harus melaporkan kelemahan internal control yang material untuk komite audit dibawah organisasi audit. Kesalahan yang dilaksanakan secara efektif akan dihasilakan kewajiban hokum untuk auditor.
PERKEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SEBUAH KULTUR KODE ETIK
Direktur, pemilik, dan senior manajer dalam proses merialisasi bahwa mereka dan karyawan mereka butuh untuk memahami bahwa:
1. Organisasi mereka akan membuat kebijaksanaan uktuk kepentingan stakeholder, tidak hanya shareholder
2. Menerapkan nilai etika ketika berhubungan dengan pembuatan kebijakan. Karena secara organisasi, professional, dan nilai personal tersedia untuk framework pembuatan keputusan, hal itu sangat fital bahwa kreativitas organisasai dalam sebuah lingkungan atau budaya diaman nilai yang cocok telah dibuat, dipahami, ditaati, dan semua komit oleh seluruh yang konsern.
KODE ETIK PERUSAHAAN
Kode etik perusahaan secara garis besar dapat difokuskan pada hal berikut:
1. Memahami kepentingan dari stakeholder
2. Kebijakan strategic atau pertanggungjawaban dari organisaasi
3. Misi yang lebih spesifik atau beberapa isu
4. Menggabungkan semua yang diatas
LINGKUNGAN YANG MEMANDU PROFESI AKUNTING
Akuntan yang professional harus mengacu pada beberapa standard profesi akunting, aturan-aturan, hukum, dan sebagainya. Misalnya:
• Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
• Generally Accepted Auditing Standard (GAAS)
• Secara umum, harus memahami stardard aturan praktik
• Aturan-aturan pemerintah
• Penelitaian ilmiah dan artikel
• Kode etik dari badan profesi akunting
KODE ETIK PROFESI
Seorang akuntan yang professional harus,
1. Mengikuti aturan/kode etik profesi akuntan ( reputasi baik, integritas tinggi, mampu secara profesi, indipenden, objektif )
2. Taat pada aturan secara umum dan spesifik
3. Disiplin

sumber: http://magussudrajat.blogspot.com/search/label/Etika%20Bisnis%20dan%20Profesi%20Akuntansi

SISTEM Informasi Dalam Dunia Bisnis

Konsep Dasar :
SISTEM Informasi Dalam Dunia Bisnis
( Foundations of Information Systems in Business )
1.Konsep Dasar : Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis
Foundations of Information Systems in Business
Mengapa mempelajari Sistem Informasi dan Teknologi Informasi ?
  • SI & TI telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi
  • TI termasuk SI berbasis Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah
  • TI & SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktifitas bisnis lainnya.
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
  • Rangkaian orang, prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi
  • Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai outputnya

Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
Input of
Data
Resources
Processing
Data
Output of
Information
Products
Pengawasan Kegiatan Sistem
Storage of Data Resources/Penyimpanan

Teknologi Informasi
  • Terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang dipergunakan dalam suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer
  • Interaksi yang dinamis dari sistem informasi berbasis komputer dengan telekomunikasi sebagai tulang punggungnya.
Teknologi Informasi :
  • Teknologi Hardware komputer, termasuk mikrokomputer, server berukuran menengah, dan sistem mainframe besar, serta alat-alat input, output dan media penyimpanan yang mendukung
  • Teknologi Software komputer, termasuk software sistem operasi, pencari Web, alat pembuat software, dan software aplikasi untuk bisnis seperti untuk manajemen hubungan pelanggan dan manajemen rantai pasokan
  • Teknologi jaringan komunikasi, termasuk media telekomunikasi, prosesor, dan software yang dibutuhkan untuk menyediakan akses kabel dan nirkabel, serta dukungan untuk jaringan internet dan jaringan pribadi berbasis Internet, seperti Intranet dan ekstranet
  • Teknologi Manajemen Sumber Daya, termasuk software sistem manajemen database untuk mengembangkan, mengakses dan memelihara database organisasi
Kerangka Kerja Sistem Informasi bagi para
Profesional Bisnis
Lima area pengetahuan yang perlu bagi pemakai (end user)  dalam rangka memahami sistim informasi adalah:
  • Konsep dasar. Pemakai harus terbiasa dengan        komponen dan jenis sistim informasi yang ada. Tetapi mereka juga harus terbiasa dengan teori tentang sistem secara umum dan teori tentang pengolahan informasi ( mesin dan manusia).
  • Teknologi Informasi.Pemakai  perlu memahami teknologi,    tepatnya, teknologi informasi mengenai perangkat keras,perangkat lunak,telekomunikasi,database management, dan bagaimana semua unsur-unsur ini  berinteraksi dalam suatu proses secara dinamis dalam perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, pengembangan, dan cara yang baru dalam melakukan bisnis
3. Aplikasi Bisnis. Bagaimana sistim informasi diimplementasi-kan dalam kegiatan bisnis dengan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan yang terlihat . Pemakai yang  terlatih mempelajari kedua-duanya, baik tentang bagaimana cara menggunakan sistim informasi untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada dan juga untuk mulai menggunakan (aplikasi bisnis bergerak dibidang apa??)
4. Proses Pengembangan. Pemakai Sistem Informasi harus mengetahui   konsep dasar tentang pemecahan masalah dan pengembangan. Di sini kamu perlu menjadi terbiasa dengan metodologi pendekatan sistem , daur hidup pengembangan sistem, dan membuat prototip (mengembangkan sistem yang lama ke yang baru)
5.    Mengelola tantangan. Bagaimana para manajer menggunakan sumber daya Sistem Informasi sebagai suatu kunci untuk berhubungan dengan pemakai. Terlebih lagi, pengetahuan tentang  manajemen perlu dikuasai oleh masing-masing pemakai , karena IT menuntut pemakai akhir dapat membuat keputusan yang mandiri dalam mendukung pencapaian sasaran perusahaan secara keseluruhan (mengetahui target keinginan pasar)

Peran Utama/ Dasar Sistem Informasi
M’dukung
Berbagai strategi
Untuk keunggulan
kompetitif
Mendukung pengambilan
Keputusan dalam bisnis
Mendukung proses dan operasi bisnis
Peran utama SI
  • Mendukung Operasi Bisnis . Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistim informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi  penting, maka kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
  • Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. Sistim informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
  • Mendukung Keunggulan Strategis. Sistim informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran   strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing  di pasar
Peranan sistem informasi
  • Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh antara lain
Mampu meningkatkan persaingan bisnis secara global (melakukan pengelolaan dan pengawasan pasar global= 1. pengawasan tingkat pelayanan dan tingkat biaya,  pelayanan penyebaran informasi dengan menggunakan global network. 2. perencanaan strategi peruahaan dan kebijakan (mengetahui selera konsumen, peluang pasar di tempat lain. 3. pengambilan keputusan untuk pengembangan produk dan ekspansi (dgn adanya strategi perusahaan maka akan bisa mengembangkan produk dan mapu bersaing di pasar global dan terbetnuk kelompok kerja yang meluas dn membentuk sistem delivery yang luas)
    • mampu bersaing di pasar global = (terjadinya perdagangan bebas, mengetahui peluang pasar, pemanfaatan internet.
    • membentuk kelompok kerja yang luas = ( merger dengan perusahaan lain, perusahan pusat dengan cabang)
    • membentuk sistem delivery yang meluas = ( adanya perwakilan2 delibvery disetiap cabang, dibentuk pelaksanaan transaksi melalui internet)
Melakukan perubahan ekonomi industri (menyediakan informasi dan pengetahuan berbasis ekonomis = mengetahui daya beli masyarakat, mengetahui informasi seperti kurs valuta asing sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, jumlah produksi, tingkat keamanan suatu negara mempengaruhi daya beli masyarakat, bencana alam juga mempengaruhi tingkat pembelian masyarakat sehingga mempengaruhi exprot kita
    • meningkatkan produktivitas = ( perencanaan jadwal kerja, perencanaan jumlah produksi, mengurangi waktu menganggur)
    • meningkatkan produk dan pelayanan yang inovatif dan kreatif.= peningkatan daya saing kita lihat dari jasa informasi, mengetahui selera masyarakat, meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menyediakan informasi secara global (meningkatkan komunikasi dan analisis perdagangan dalam skala global = mempersingkat proses produk, kita melakukan analisis2 melalui SWOT pesaing, bahan baku yang sama tapi harga yang lebih rendah akan meningkatkan penjualan ini dapat terjadi karena proses produk dapat di persingkat
-  menyediakan pelayanan selama 24 jam = internet, mobil banking, layanan hotline
Peran e-Business dalam Bisnis
P’manufakturan
Dan
produksi
Rekayasa
Dan
penelitian
Akuntansi
Dan
keuangan
Pemasok & Mitra bisnis lainnya
Manajemen Rantai Pasokan :
Pegadaan barang, distribusi, dan logistik
Manajemen Hubungan Pelanggan :
Pemasaran         Penjualan        Layanan Pelanggan
Konsumen dan pelanggan bisnis
Batasan
Perusahaan
Intranets
The Internet
Extranets
Extranets
Perusahaan yang melakukan e-business
Internet dan teknologi serta aplikasi yang terkait membuat perubahan drastis dalam cara orang bekerja dan mengoperasikan bisnis , dan bagaimana teknologi informasi mendu-kung kegiatan operasi bisnis dan aktivitas kerja para pemakai .
  • Bisnis dengan cepat akan berubah menjadi perusahaan e-business.
    • Internet dan jaringan serupa Internet didalam perusahaan (intranets), dan jaringan antar  peru-sahaan dan mitra dagangnya (extranets) akan menjadi infrastruktur Teknologi Informasi yang utama dalam mendukung kegiatan operasi bisnis dari sebagian besar perusahaan.
  • Perusahaan e-business bersandar pada teknologi seperti diatas karena:
    • Rekayasa kembali dan revitalisasi proses bisnis internal
    • Menerapkan sistem perdagangan elektronik antara perusahaan  dengan para penyalur dan pelanggan mereka.
3. Meningkatkan kerja sama antara berbagai Tim bisnis dan kelompok kerja yang ada dalam perusahaan .
  • E-Business:
    • Didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Internet kedalam jaringan kerja dan pemberda-yaan proses bisnis, perdagangan secara elektronik, komunikasi dan kerja sama/kolaborasi dalam perusahaan(internal) serta dengan pelanggannya, para penyalurnya, dan stakeholders bisnis lainnya.
Sejarah Peranan Sistem Informasi
Data
Processing
Management
Reporting
Decision
Support
Strategic &
End User
Electronic
Commerce
1950-1960
1960-1970
1970-1980
1980-1990
1990-2000
Electronic
Data
Processing
- TPS
Management
Information
Systems
Decision
Support
Systems
- Ad hoc
Reports
End User
Computing
Exec Info Sys
Expert Systems
SIS
Electronic
Business &
Commerce
-Internetworked
E-Business &
Commerce
Sejarah Peranan SI
  • Pengolahan Data: 1950s- 1960’s:
    • Sistem Pengolahan data secara elektronik. memproses Transaksi, Pencatatan, dan aplikasi akuntansi tradisional
  • Pelaporan Manajemen : 1960s- 1970’s:
    • Sistem Informasi Manajemen. Menyampaikan kepada Manajemen informasi dalam bentuk atau format  tertentu, untuk mendukung pengambilan keputusan oleh manajer.
  • Dukungan Keputusan: 1970s- 1980s:
    • Sistem Pendukung Keputusan. Dukungan secara interaktip dalam proses pengambilan keputusan managerial.
  • Dukungan Strategis danPemakai : 1980s- 1990’s:
    • Sistem “Hitungan” bagi Pemakai. Memberi dukungan kegiatan hitung-menghitung untuk mening-katkan produktivitas pemakai dan kerja sama/kolaborasi atar kelompok kerja.
    • Sistem Informasi Eksekutif. Menyajikan Informasi yang kritis bagi Manajemen Puncak
    • Sistem Pakar: Menyediakan Informasi atau nasihat/advice bagi pemakai dari Sistem yang berbasiskan Knowledge/pengetahuan dari para pakar,.
    • Sistim Informasi Strategis. Produk dan jasa yang strategis untuk keunggulan bersaing
  • Perdagangan Dan Bisnis Elektronik: 1990’s- 2000’s:
    • Sistem Jaringan e-business dan e-commerce. Jaringan perusahaan e-business dan e-commerce yang beroperasi secara global/mendunia dengan menggunakan  Internet, intranets, extranets, dan sistem jaringan lainnya.
Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem
Pemrosesan
Transaksi
Sistem
Pengendalian
proses
Sistem
Kerjasama
Perusahaan
Sistem
Pendukung
Operasi
Sistem
Informasi
Manajemen
Sistem
Pendukung
Keputusan
Sistem
Informasi
Executive
Sistem
Pendukung
Manajemen
Sistem Informasi
Dukungan
Untuk
Operasi
bisnis
Dukungan
Untuk
Pengambilan
Keputusan
Manajerial
Jenis Jenis SI
Sistim Informasi dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dukungan yang dapat mereka sediakan bagi suatu organisasi.
  • Sistem pendukung Operasi, mengolah data yang dihasilkan atau  digunakan dalam operasi bisnis. Sistem ini menghasilkan berbagai produk (informasi) untuk keperluan/penggunaan internal dan eksternal. Sistem Pendukung Operasi tidak menekankan pada membuat suatu produk informasi spesifik/khusus bagipara manajer. pada umumnya diperlukan pengolahan lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.
Peran Sistem pendukung Operasi pada suatu Perusahaan Bisnis adalah :
    • Memproses transaksi bisnis secara efektif
2.Mengendalikan proses dalam industri/pabrik
3.Mendukung komunikasi dan kerja sama/kolaborasi dalam perusahaan
4.Memperbaharui database perusahaan.
Jenis – Jenis SI
Sistem Pendukung Manajemen, membantu para manajer dalam pem-buatan/pengambilan keputusan.
Menyediakan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan bagi semua tingkatan manajer dan para profesional bisnis adalah meru-pakan suatu tugas kompleks. Secara konseptual, beberapa jenis Sistem Informasi mendukung berbagai macam pengambilan keputusan yang menjadi tanggung-jawab manajer.
1.Sistem informasi manajemen- menyediakan informasi dalam wujud laporan dan tayangan/tampilan kepada para manajer dan para profesional bisnis.
2.Sistem Pendukung Keputusan- memberikan dukungan komputer secara langsung  kepada para Manajer  dalam proses pengambilan atau pembuatan keputusan .
3.Sistem Informasi Eksekutif- menyediakan informasi kritis, baik dari sumber internal maupun eksternal dalam bentuk penampilan tayangan/display bagi para EksekutipManajer dengan cara penggunaan yang mudah   (easy-to-use).
Kategori lainnya Sistem Informasi
Sistem Pakar
Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem Bisnis Fungsional
Sistem Informasi Strategis
Sistem Informasi Lintas Fungsi
Kategori lainnya Sistem Informasi
  • Sistem Pakar: Sistem berbasis pengetahuan (Knowledge-based) yang menyediakan nasihat atau advice dari para ahli dibidang tertentu dan bertindak sebagai konsultan ahli kepada para pemakai. Contoh: Penasehat Permintaan kredit, memonitor proses, dan sistem diagnostik pemeliharaan.
  • Sistem Manajemen Pengetahuan: adalah sistim informasi berbasiskan pengetahuan (knowledge-based) yang mendukung penciptaan , organisasi, dan pendistribusian pengetahuan bisnis kepada para karyawan dan para manajer keseluruh perusahaan. Contoh: Intranet mengakses praktek bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem penyelesaian/pemecahan  masalah pelanggan.
  • Sistem Bisnis Fungsional: Mendukung berbagai aplikasi managerial dan operasional dalam mendukung fungsi bisnis dasar  suatu perusahaan. Contoh: Sistim informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.
  • Sistim Informasi Strategis: adalah Sistim Informasi yang mendukung kegiatan operasi atau Proses Manajemen yang melengkapi perusahaan dengan produk dan jasa strategis, serta kemampuan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. Contoh: perdagangan bursa/saham secara online , mengikuti/menelusuri pengiriman barang, dan Sistem perdagangan secara elekronik dengan memakai Web..
  • Sistim Informasi lintas Fungsi : adalah Sistim Informasi yang terintegrasi yang mengkombinasikan seluruh sistim informasi bisnis diperusahaan, dengan begitu setiap unit kerja menggunakan  sumber daya informasi secara bersama.
Tantangan Manajerial Teknologi Informasi Pada Perusahaan E-Business
  • Business Strategies
  • Business Processes
  • Business Needs
  • Customer Relationships
  • Business Partners
  • Suppliers
  • Business Customers
Ethical Considerations
Potential Risks?
Potential Laws?
Possible Responses?
  • IS Human Resources
  • IS Development
  • IT Infrastructure
  • IS Performance
  • Organization Structure
  • and Culture
  • User Acceptance
  • Para Manajer dan Profesional Bisnis yang prospektif (berpandangan maju) perlu menyadari permasalahan dan peluang yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan Teknologi Informasi dan harus belajar bagaimana cara menghadapi tantangan Managerial tersebut secara efektif .

Mengelola (manage) Tantangan Pada Perusahaan E-Business
Proses Pengembangan Solusi Sistem Informasi
Proses Pengembangan Sistem Informasi
  • Siklus Pengembangan Sistim informasi secara tradisional adalah berdasarkan langkah-langkah pendekatan sistem(sistem approach) untuk memecahkan suatu masalah:
  • Penyelidikan Sistem. Langkah ini dimulai dengan proses Perencanaan Sistim Informasi yang formal, untuk membantu menyeleksi berbagai pilihan peluang yang ada.  Secara khusus hal ini berhubungan dengan biaya untuk pengembangan suatu Sistim Informasi, langkah ini meliputi suatu Analisa Cost/Benefit sebagai bagian dari suatu studi kelayakan.
  • Analisa Sistem. Langkah ini meliputi suatu rangkaian kegiatan analisa kebutuhan informasi bagi pemakai (akhir), lingkungan organisasi, dan sistem yang sekarang digunakan untuk menentukan kebutuhan  fungsional pada sistem yang baru (akan dirancang).
Proses Pengembangan Sistem Informasi
  • Disain Sistim. Pada langkah ini dirancang spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, orang-orang, dan sumber daya data bagi sistem tersebut. Menentukan/merumuskan informasi yang di-harapkan akan dihasilkan oleh Sistem yang baru nanti.
  • Implementasi Sistem. Pada langkah ini organisasi mengembangkan atau mengadakan perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang dirancang tsb. Uji coba terhadap sistem dan pelatihan bagi orang-orang yang akan mengoperasikan dan menggunakan sistem adalah juga bagian dari langkah ini. Akhirnya, organisasi  harus melakukan kegiatan konversi dari sistem lama kepada sistem yang baru.
  • Pemeliharaan Sistem. Didalam langkah ini, manajemen melakukan suatu proses peninjauan ulang(review) pasca implementasi, untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan modifikasi terhadap sistem yang baru tersebut jika memang dibutuhkan
Fungsi Sistem Informasi mewakili :
  • Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manaj. Operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
  • Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
  • Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis
  • Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompentitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
  • Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
  • Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan
Konsep Dasar :
Komponen Sistem Informasi
  • Sistem Informasi adalah suatu kombinasi terorganisir orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunkasi dan sumber daya data yang dikumpulkan, diubah bentuknya (transform) dan mendistribusikan informasi dalam suatu organisasi.
Apa itu Sistem ?
  • Sistem adalah  sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk suatu kesatuan
  • Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur, sistem semacam ini sering juga disebut dengan istilah sistem dinamis
Sistem dinamis memiliki tiga komponen atau
fungsi dasar yang berinteraksi :
  • Input
  • Pemrosesan
  • Output
Sistem Cybernatic adalah sistem yang
mengawasi dan mengatur dirinya sendiri
atau sistem yang memiliki komponen umpan
balik dan pengendaliaan
Sistem Adaptif sistem yang memiliki kemampuan
untuk mengubah dirinya sendiri atau lingkungannya
agar dapat bertahan hidup
Komponen-komponen sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi
Sumber daya manusia
Para Pakar – Sistem analis, pembuat software, operator sistem
Pemakai akhir – orang-orang lainnya yang menggunakan sistem informas
Sumber Daya Hardware
Mesin – komputer, monitor video, disk drive dll
Media – floppy disk, disk optical, cd dll
Sumber daya software
Program – program sistem operasi, program spreadsheet, dll
Prosedur – prosedur entri data, prosedur pendistribusian, dll
Sumber daya data
Deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database persediaan
Sumber daya jaringan
Media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringani

Perbandingan Data dan Informasi
1200 100
West Charles Mann
79154 TM  Shoes
Monthly Sales Report
for West Region
Sales Rep: Charles Mann
Emp No. 79154
Item Qty Sold Price
TM Shoes   1200       $100
Pengertian Data & Informasi
  • Data:
  • Data adalah kata jamak dari “datum”, meskipun demikian data biasanya mewakili keduanya baik bentuk tunggal maupun bentuk jamak.
  • Data adalah hasil pengamatan atau fakta yang masih mentah, yang secara khas menggambarkan gejala phisik atau suatu transaksi bisnis.
  • Data harus dipandang sebagai sumber daya “bahan baku” yang kemudian diproses ke dalam suatu bentuk “produk” berupa informasi .
  • Data pada umumnya diperlukan dalam suatu proses “penambahan-nilai
  • ( pengolahan data atau pengolahan informasi), di mana :
    • Bentuk/format nya ditentukan, dirorganisir dan dikembangkan
    • Isi nya dianalisa dan dievaluasi
    • Data tersebut ditempatkan dalam konteks yang sesuai bagi seorang pemakai.
  • Informasi :
  • Informasi dapat digambarkan sebagai data yang telah diubah menjadi suatu bentuk spesifik(konteks) yang bermanfaat dan berarti bagi pemakainya.
  • Informasi harus dipandang sebagai data yang telah diproses, yang disajikan dalam suatu bentuk spesifik(konteks) yang memberi nilai bagi  pemakai.
Atribut Informasi Yang Berkualitas adalah :
Atribut Informasi Yang Berkualitas adalah :
  • Dimensi Waktu:
  • Ketepatan waktu : Informasi harus disajikan ketika diperlukan
  • Kondisi keberadaan : Informasi harus terbaru (up-to-date) ketika disajikan
  • Frekwensi : Informasi harus disajikan setiap kali Informasi tersebut diperlukan.
  • Periode Waktu : dapat disajikan tentang masa lampau,  masa kini, dan periode waktu masa yang                akan datang.
  • Dimensi Isi (content):
  • Ketelitian : Informasi harus bebas dari kesalahan
  • Keterkaitan : Informasi harus dihubungkan dengan kebutuhan dari penerima informasi yang spesifik dalam suatu situasi yang spesifik pula.
  • Kelengkapan : Harus bisa menyajikan semua informasi yang diperlukan.
  • Kepadatan : Hanya menyajikan informasi yang diperlukan saja
  • Lingkup Informasi Ruang lingkupnya luas atau sempit, fokus kepada informasi eksternal atau internal
  • Kinerja/Performance :Informasi dapat mengungkapkan kinerja dengan mengukur penyelesaian  aktivitas , kemajuan yang dicapai , atau sumber daya yang terkumpulkan.
  • Dimensi Bentuk(Format):
  • Kejelasan : Informasi harus disajikan dalam bentuk atau format yang mudah untuk difahami
  • Detil/rincian : Informasi dapat disajikan secara detil/rinci atau dalam format ringkasan
  • Order : Informasi dapat diatur dalam suatu urutan tertentu.
  • Presentasi : Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, angka, gambar/grafis, atau bentuk lain
  • Media : Informasi dapat disajikan dalam wujud catatan dokumen atau kertas yang tercetak, tayangan video, atau media lainnya.
Elemen Data logis
Name
Field
Payroll
Record
Payroll
File
Personnel
Database

Elemen Data Logis
  • Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi di mana data dan informasi disimpan dalam suatu cara yang terorganisir untuk penggunaan dikemudian hari. Untuk tujuan penyimpanan, data secara khusus diorganisir ke dalam kategori  berikut:
  • Field. Field adalah sekelompok karakter yang menggambarkan karakteristik orang, tempat, sesuatu hal, atau peristiwa. Pada slide/tayangan ini, nama seseorang adalah merupakan suatu field.
  • Record. Record adalah suatu kumpulan dari field yang saling berhubungan. Sebagai contoh, suatu record daftar gaji karyawan, pada umumnya berisi beberapa field, seperti nama mereka, nomor jaminan sosial, departemen/unit kerja, dan gaji.
  • File. File adalah suatu kumpulan dari record yang saling berhubungan. Sebagai contoh, suatu file daftar gaji berisi record gaji untuk semua karyawan suatu perusahaan.
  • Database. Database adalah suatu kumpulan terintegrasi dari file yang saling berhubungan.
  • Sebagai contoh, database personil suatu perusahaan berisi file gaji, kegiatan personil, dan ketrampilan karyawan.
Sumber :http://j0w1t.files.wordpress.com/2008/05/konsep1.ppt.

** James A. O’Brien

http://highered.mcgraw-hill.com/sites/0072472642/

JOSEPHINE PURBA, S.KOM

PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKU BESAR

PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKU BESAR
BUKU BESAR
Pengertian.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang persamaan dasar akuntansi yang digunakan untuk menganalisis pengaruh suatu transaksi keuangan perusahaan  terhadap posisi Aktiva, Hutang, dan Modal pemilik, jadi persamaan dasar akuntansi bukan merupakan proses pencatatan transaksi  melainkan merupakan media untuk melakukan analisis pengaruh tarnasaksi keuangan. Didalam praktek akuntansi yang sebenarnya transaksi keuangan perusahaan  dicatat dalam buku catatan akuntansi. Salah satu alat pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah Buku besar (Ledger) yang diartikan sebagai sebuah buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan (account). Buku besar berisi rekening-rekening yang ada didalam pembukuan perusahaan.
Rekening-rekening yang terdapat di dalam buku besar digunakan untuk mencatat transaksi keuangan  perusahaan secara terpisah  aktiva, Hutang dan modal pemilik. Di dalam rekening tersebut transaksi keuangan perusahaan dicatat, misalnya rekening kas untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan yang berpengaruh  terhadap rekening kas, rekening piutang untuk mencatat transaksi yang berpengaruh terhadap rekening piutang dan sebagainya, sehingga dari dari rekaning dapat diketahui transaksi-transaksi yang terjadi yang mempengaruhi rekening tersebut.
Pengelompokan Rekening.
Dalam bab sebelumnya kita baru mengenal tiga kelompok rekening yaitu aktiva, hutang ,dan modal pemilik. Rekening modal pemilik digunakan untuk menampung semua transaksi yang mempengaruhi modal pemilik yaitu setoran modal, pendapatan, biaya dan prive. Pendapatan merupakan elemen yang menambah modal dan biaya merupakan pengorbanan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan  sebagai pengurang modal, sedangkan prive adalah pengambilan untuk keperluan pribadi pemilik sehingga mengurangi modal pemilik.
Dalam praktek sebenarnya, perusahaan mempunyai banyak sumber pendapatan dan macam-macam biaya yang harus dikeluarkan. Apabila semua sumber biaya dan macam-macam biaya digabung dalam pencatatanya ke dalam rekening modal akan berakibat tidak informatif dan akan mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan, khususnya laporan Rugi laba yang hanya melaporkan pendapatan dan biaya, sehingga perlu di pisahkan kedalam rekening-rekening sendiri yaitu rekening pendapatan digunakan untuk mencatat  transaksi pendapatan, rekening biaya untuk mencatat biaya dan rekening prive untuk mencatat transaksi pengambilan pribadi pemilik.
Informasi yang dihasilkan dari suatu sistem akuntansi dapat dibedakan menjadi 6 kelompok informasi atau rekening yaitu Aktiva, Hutang, Modal pemilik, Pendapatan, Biaya,dan  Prive.  Keenam kelompok rekening tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi dua (2) kelompok rekening dalam pelaporannya, yaitu:
  1. Rekening riil, yaitu  rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan pada laporan neraca antara lain aktiva , hutang dan modal
  2. Rekening Nominal, yaitu rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan Rugi-laba.
Untuk lebih jelasnya pengelompokan rekening dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Kelompok Rekening:









Rekening Riil



Pendapatan


Biaya





Bentuk Rekening

Bentuk Rekening harus terdiri (3) bagian yaitu:
  1. Nama rekening, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau biaya yang dicatat dalam rekening tersebut.
  2. Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi dalam perkiraan yang bersangkutan
  3. Tempat untuk mencatat pengurangan rekening yang bersangkutan
Berikut ini  bentuk-bentuk  rekening yaitu:
  1. Rekening bentu T
Nama Perkiraan
Sisi Sebelah kiri       Sisi Sebelah Kanan
(debit)                        (kredit)

  1. 2. Perkiraan Dua Kolom :
Nama Perkiraan :                                                              Nomor Perkiraan :
Tgl Keterangan Ref Debit Tgl Keterangan Ref Kredit
































  1. 3. Perkiraan Empat Kolom :
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
D K





















Aturan Pendebitan dan Pengkreditan
Aturan pendebitan dan pengkreditan adalah aturan yang digunakan untuk mencatat perubahan aktiva, hutang, modal pemilik, pendapatan, biaya, prive dalam rekening yang bersangkutan baik penambahan atau pengurangan yang terjadi pada rekening tersebut. Aturan pendebitan dan pengurangan suatu rekening pada umumnya dapat dijelaskan dengan suatu gambar sebagai berikut:

NERACA


AKTIVA                                              HUTANG




Debit                     Kredit                      Debit                  Kredit
Penambahan         Pengurangan           Pengurangan      Penambahan
(+)                    (-)                              (-)                        (+)
MODAL
Debit                    Kredit
Pengurangan    Penambahan
(-)                           (+)




Rekening Riil atau Neraca.
Apabila suatu transaksi yang mengakibatkan suatu rekening aktiva bertambah, maka rekening yang bersangkutan di debit, sedangkan suatu transaksi mengakibatkan suatu rekening aktiva berkurang , maka rekening tersebut di kredit. Sebaliknya untuk rekening hutang dan modal, apabila suatu transaksi akan mengakibatkan rekening hutang dan modal bertambah akan di kredit, sedangkan apabila mengakibatkan rekening hutang dan modal berkurang akan di debit.
Rekening Perhitungan Rugi laba.
Penerapan aturan pendebitan dan pengkreditan untuk rekening Nominal yaitu Pendapatan dan biaya didasarkan pada hubungan dengan rekening modal. Laba bersih atau rugi suatu akan mempengaruhi penambahan dan pengurangan modal yang berasal dari kegiatan usaha. Rekening pendapatan akan menambah modal, oleh karena itu penambahan pendapatan pencatannya di dalam rekening di sebelah kredit dan pengurangan pendapatan di sebelah debit. Sedangkan biaya akan mengakibatkan berkurangnya modal sehingga pencatatannya di rekening di sebelah debit dan pengurangan biaya dicatat di sebelah kredit. Untuk memperjelas aturan pendebitan dan pengkreditan rekening pendapatan dan biaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
REKENING MODAL


Debit                                             Kredit
Pengurangan Modal                     Penambahan Modal
Rekening-rekening Biaya             Rekening-rekening Pendapatan
Kas
Modal Brilliant
Debit untuk Kredit untuk
Debit untuk Kredit untuk
penambahan Pengurangan
Pengurangan penambahan
(+) (-)
(-) (+)
Pada akhir suatu periode akuntansi, saldo rekening pendapatan dan biaya dilaporkan dalam perhitungan rugi laba. Secara berkala (biasanya padaakhir tahun) semua rekening pendapatan dan biaya dipindahkan ke rekening yang mengikhtisarkannya (rekening R/L). Akibat dari pemindahan saldo ini dikatakan bahwa rekening-rekening pendapatan dan biaya yang bersangkutan “dihitung” (closed). Saldo rekening yang mengikhtisarkan pendapatan dan biaya tersebut merupakan laba bersih atau rugi bersih untuk periode yang bersangkutan. Saldo ini kemudian dipindahkan ke rekening modal. Dengan pemindahan ini berarti rekening tersebut sudah ditutup. Oleh karena penutupan rekening pendapatan dan biaya dilakukan secara berkala, maka rekening pendapatan dan biaya sering disebut rekening modal sementara (temporary capital account) atau rekening nominal ( nominal account). Saldo rekening-rekening yang dilaporkan dalam neraca pada akhir periode akan dipindahkan menjadi saldo awal rekening yang bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini dilakukan secara terus menerus dari tahun ke tahun. Oleh karena sifatnya yang permanen, rekening-rekening neraca sering disebut dengan rekening riil (real account).

Rekening Prive

Rekening prive ini digunakan untuk penampung transaksi pengambilan uang untuk keperluan pribadi pemilik modal. Hal ini merupakan kebiasaan dalam praktek, terutama apabila pemilik tersebut bekerja penuh untuk perusahaan atau apabila perusahaan tersebut merupakan sumber penghasilan utama. Pengambilan ini dicatat di sebelah kredir rekening Prive (drawing) yang berarti sebagai pengurangan modal.
Pencatatan Transaksi Dengan  Rekening
Suatu tarnsaksi dicatat ke dalam rekening dengan menerapkan aturan pendebit dan pengkreditan suatu rekening. Oleh karena itu sebelum melakukan pencatatan kedalam suatu rekening sebaiknya setiap transaksi selalu dianalisis terlebih dahulu. Urut-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap transaksi adalh sebagai berikut:
  1. Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan)  aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.
  2. Tentukan rekening yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Gunakan bagan rekening untuk menentukan rekening-rekening yang dipengaruhi oleh transaksi
  3. tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi perkiraan tersebut harus didebit atau dikredit. Gunakan aturan pendebitan dan pengkreditan. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
  4. Jumlah debit dan kredit dicatat dalam rekening yang bersangkutan.
Perlu diketahui bahwa suatu transaksi paling tidak akan mempengaruhi dua rekening. Apabila suatu rekening di debit maka rekening lainnya dikredit, dengan demikian akan terpelihara suatu keseimbangan debit dan kredit.
Misalnya :
Pada tanggal 1 September 2003 Tuan Brilliant mendirikan sebuah perusahaan ANGGREK MAS yang bergerak dalam bidang memberikan pelatihan. Transaksi-transaksi di bawah ini terjadi selama bulan September 2003:

Tanggal 1 September 2003
Tuan Brilliant menyerahkan kas sebesar Rp 15.000.000 sebagai modal pertamanya.

Analisis Transaksi:
Transaksi tanggal 1 September mengakibatkan kas perusahaan bertambah sebesar Rp 15.000.000 dan modal pemilik bertambah sebesar Rp 15.000.000. Pencatatan transaksi tersebut ke dalam rekening buku besar adalah penambahan kas akan dicatat di sebelah debit rekening kas dan penambahan modal pemilik akan dicatat di sebelah kredit rekening modal pemilik.
Kas
Modal Brilliant
1.   15.000.000


1.  15.000.000










Tanggal 2 September 2003
Perusahaan membeli peralatan kantor perupa meja, lemari kantor dengan harga              Rp 5.000.000 dengan membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000 .

Analisis Transaksi:
Transaksi tanggal 2 September mengakibatkan rekening peralatan kantor bertambah dicatat di sebelah debit rekening peralatan kantor sebesar Rp 5.000.000, mengakibatkan rekening kas berkurang Rp 2.000.000 akan dicatat di sebelah kredit rekening kas serta mengakibatkan rekening hutang bertambah sebesar Rp 3.000.000 di catat di sebelah kredit rekening hutang. Pengaruh dari transaksi diatas terlihat pada gambar berikut ini:
Kas
Peralatan Kantor
1.   15.000.000 2.   2.000.000
2.       5.000.000










Hutang

2.   3.000.000




Tanggal 5 September 2003
Perusahaan membeli bahan habis pakai Berupa spidol, penghapus, bolpoin, dan lain-lain sebesar Rp 500.000

Analisis Transaksi:
Transaksi tersebut mengakibatkan rekening Bahan habis pakai bertambah dicatat sebelah debit rekening Bahan Habis Pakai sebesar   Rp 500.000 dan kas berkurang dicatat di sebelah kredit rekening kas sebesar Rp 500.000 tampak sebagai berikut:
Kas
Bahan Habis Pakai
1.   15.000.000 2.   2.000.000
5.     500.000

5.      500.000







Transaksi tanggal  7 September 2003
Pembayaran biaya sewa gedung kantor bulan September sebesar Rp 2.000.000

Analisis transaksi:
Transaksi diatas menyebabkan bertambahnya biaya sewa gedung dicatat di sebelah debit rekening sewa gedung dan berkurangnya kas dicatat di sebelah kredit rekening Kas.
Kas
Biaya Sewa Gedung
1.   15.000.000 2.   2.000.000
7.     2.000.000

5.      500.000



7.   2.000.000


Tanggal 10 September 2003
Membayar hutang atas pembelian peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000

Analisis transaksi:
Transaksi diatas mengakibatkan hutang berkurang dicatat di sebelah debit rekening hutang sebesar Rp 1.000.000 dan mengurangi kas dicatat di sebelah kredit rekening kas sebesar Rp 1.000.000
Kas
Hutang
1.   15.000.000 2.   2.000.000
10.  1.000.000 2.   3.000.000

5.      500.000



7.   2.000.000



10. 1.000.000












Tanggal 20 September 2003
Digunakan bahan habis pakai sebanyak Rp 50.000

Analisis transaksi:
Transaksi diatas mengakibatkan bertambahnya biaya bahan habis pakai sebesar Rp 50.000 di catat di sebelah debit rekening biaya bahan habis pakai dan berkurangnya bahan habis pakai dicatat di sebelah kredit bahan habis pakai sebesar Rp 50.000
Biaya Bahan Habis pakai
Bahan Habis Pakai

20.     50.000
5.     500.000










Bagan Rekening

Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan, Biaya dan Prive adalah kelompok-kelompok rekening. Tiap kelompok rekening terdiri dari rekening-rekening yang dapat digambarkan sebagai berikut:

KELOMPOK REKENING KELOMPOK TERJABAR ELEMEN REKENING
Ativa Aktiva Lancar Kas Surat-surat berharga
Piutang usaha
Persediaan

Investasi Jangka Panjang Investasi pada saham Investasi pada obligasi

Aktiva Tetap Berwujud Tanah Bangunan
Mesin-mesin
Kendaraann
Alat-alat perkantoran

Aktiva Tetap Tidak Berwujud Goodwill Hak paten
Merk dagang
Leasehold

Aktiva Lain-lain Gedung dalam pembangunan Mesin yang tidak digunakan
UTANG Utang Lancar Utang usaha Utang bank
Utang Pajak
Pos-pos transitoris & antisipasi pasif

Utang Jangka Panjang Utang hipotik Utang obligasi
Utang bank jangka panjang
Pendapatan Pendapatan Usaha Penjualan Pendapatan jasa

Pendapatan diluar Usaha Pendapatan bunga Pendapatan dividen
Biaya Biaya Usaha Harga pokok penjualan Biaya administrasi
Biaya penjualan


Biaya Di Luar Usaha Biaya bunga
Modal Pemilik Modal Disetor Modal Modal Saham Biasa
Agio modal saham biasa

Laba Ditahan Laba ditahan
Prive Prive Prive

AKTIVA

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan menfaat dimasa yang akan datang.
Aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva lancar, investasi, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain.

Aktiva Lancar

Adalah meliputi kas dan sumber-sumber ekonomis lainnya yang dapat dicairkan menjadi kas, dijual, atau habis dipakai dalam jangka waktu satu tahun atau selama satu periode akuntansi. Aktiva lancar meliputi:
  1. Kas
Adalah uang tunai (uang kertas dan uang logam) dan alat-alat pembayaran lainnya yang dapat disamakan dengan uang tunai.
  1. Surat-surat berharga
Adalah peneneman uang kas yang sementara menganggur pada surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi, sebagai investasi jangka pendek.
  1. Piutang usaha
Adalah tagihan kepada pihak luar yang timbul dari aktivitas penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit. Piutang usaha ini ada yang dilengkapi dengan  dokumen tertulis tentang kesanggupan membayar disebut piutang wesel, disamping itu ada jenis piutang yang timbul bukan dari kegiatan usaha. Piutang ini disebut piutang lain-lain. Contohnya piutang kepada karyawan.
  1. Persediaan
Persediaan pada perusahaan dagang meliputi persediaan barang dagangan dan rupa-rupa bahan pembantu yang berupa bahan pengepak (packing material) dan bahan pembungkus (emballing material). Sedangkan persediaan untuk perusahaan pengolahan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
  1. Pos-pos transitoris dan antisipasi aktif
Adalah pos-pos yang terjadi sehubungan dengan periodesasi akuntansi. Periode akuntansi terjadi karena adanya penyusunan laporan keuangan secara periodik. Penyusunan laporan neraca menimbulkan dampak khusus terhadap beberapa transaksi:
    1. Transitoris aktif, yaitu biaya-biaya yang telah dikeluarkan kasnya oleh perusahaan tetapi bukan merupakan biaya pada periode tersebut melainkan biaya periode berikutnya.
Contoh: Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2002 melakukan pembayaran biaya sewa kantor untuk 2 tahun sebesar            Rp 4.000.000. Pada saat menyusun laporan keuangan pada 31 Desember 2002 yang menjadi biaya sewa kantor adalah biaya sewa kantor sebesar Rp 2.000.000 dari bulan Januari sampai desember 2002. Pengeluaran kas sebesar Rp 2.000.000 untuk Januari sampai dengan Desember 2003 belum dapat diakui sebagai biaya biaya sewa kantor tahun 2002 dan diakui sebagai Persekot biaya atau Biaya yang dibayar dimuka.
    1. Antisipasi Aktif, adalah pendapatan-pendapatan yang seharusnya menjadi pendapatan periode sekarang tetapi pendapatan itu belum diterima kasnya. Pendapatan ini disebut Pendapatan yang masih akan diterima atau Piutang pendapatan.
  1. Investasi Jangka panjang
Adalah penanaman diluar perusahaan yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dengan tujuan untuk menguasai perusahaan atau memperoleh pendapatan tetap, atau memperoleh kenaikan nilai. Misalnya investasi dalam bentuk saham dan obligasi perusahaan lain dan investasi tanah yang semata-mata untuk memperoleh kenaikan harga jualnya.
  1. Aktiva tetap berwujud
Adalah sumber-sumber ekonomi berwujud yang perolehannya sudah dalam kondisi siap untuk dipakai atau denganmembangun lebih dahulu. Aktiva tetap ini dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan normal perusahaan dan tidak untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aktiva ini dapat dimanfaatkan secara permanen atau dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Karena pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi dan semakin lama aktiva tersebut akan berkurang manfaatnya karena aus, rusak dan sebagainya maka kecuali tanah, aktiva tetap ini dilakukan penyusutan atau depresiasi. Jumlah kumulatif penyusutan yang sudah diakui dicatat dalam rekening akumulasi penyusutan yang perlakuannya sebagai pengurang harga perolehan aktiva tetap berwujud. Berikut ini disajikan rekening-rekening aktiva tetap berwujud dan akumulasi penyusutannya.

Rekening Aktiva Tetap Rekening Akumulasi Depresiasi
Mesin Akumulasi depresiasi mesin
Gedung Akumulasi Depresiasi Gedung
Kendaraan Akumulasi depresiasi kendaraan
Alat-alat kantor Akumulasi depresiasi alat-alat kantor
  1. Tanah
Adalah bagian dari bumi yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
  1. Gedung dan bangunan
Adalah bangunan-bangunan yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, contoh gedung kantor, gedung pabrik, gedung garasi, dan lain-lain.
10. Mesin-mesin
Adalah segenap alat-alat yang diguanakan dalam pengolahan barang yang berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan.
11. Kendaraan
Adalah segala alat-alat transportasi milik perusahaan dan digunakan dalam rangka kegiatan normal perusahaan, sebagai pengangkut barang atau karyawan.
  1. Alat-alat perkantoran
Meliputi perangkat, perabot dan perkakas perkantoran milik perusahaan  yang digunakan dalam kaitannya dengan kegiatan normal perusahaan. Untuk perusahaan dagang alat-alat kantor ini meliputi alat-alat kantor untuk kegiatan administrasi dan alat-alat untuk toko.
  1. Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva ini mencerminkan hak-hak istimewa atau kondisi yang menguntungkan perusahaan dalam mencapai pendapatan. Aktiva ini dapat diperoleh dengan cara membeli dari pihak lain atau mengembangkan sendiri. Hak patenm adalah aktiva yang dapat dibeli dari pihak lain. Goodwill yang melekat pada perusahaan merupakan pengakuan dari pihak lain, seperti Keberhasilan manajemennya dalam mengelola perusahaan. Terhadap aktiva ini dikenakan amortisasi yang hampir sama dengan penyusutan atau depresiasi pada aktiva tetap berwujud.

14. Aktiva lain-lain
Aktiva-aktiva yang dikelompokkan kedalam aktiva ini adalah aktiva yang dimiliki perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan normal perusahaan. Misalnya gedung masih dalam tahap pembangunan, tanah yangtidak untuk kegiatan normal perusahaan, Villa, dan sebagainya.

Hutang

Adalah Klaim atau hak para kreditur terhadap harta yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang dapat di bedakan menjadi Hutang lancar dan Hutang jangka panjang, hal ini dikaitkan dengan jangka waktu pelunasannya.

Hutang lancar

  1. Hutang usaha
Adalah kewajiban perusahaan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan. Hutang usaha ini juga dapat dilengkapi dengan dokumen secara tertulis berisi kesanggupan membayar dari perusahaan disebut hutang wesel, di samping hutang wesel ada juga hutang yang tanpa dilengkapi dokumen tertulis dari perusahaan.
  1. Hutang bank
Adalah penarikan pinjaman oleh perusahaan dari bank. Hutang Bank yang masih kelompok ini adalah hutang bank yang jangk waktunya maksimal satu tahun.
  1. Transitoris pasif
Yaitu penghasilan-penghasilan yang sudah diterima kasnya oleh perusahaan tetapi belum saatnya diakui sebagai penghasilan perusahaan karena belum memberikan jasanya.
Contoh: Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada pihak lain selama 3 Tahun dimulai dari 1 januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2004. Pada tanggal 1 Januari 2002 pihak penyewa membayar uang sewa toko tersebut secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2002 pada saat perusahaan membuat laporan keuangan, penghasilan yang dapat diakui sebagai penghasilan sewa tahun 2002 adalah sebesar Rp 5.000.000 sedangkan siasanya adalah merupakan pendapatan diterima dimuka  atau hutang pendapatan yang menimbulkan kewajiban perusahaan kepada pihak penyewa.

  1. Antisipasi Pasif
Adalah biaya yang sudak diakui sebagai biaya tetapi belum dibayar oleh perusahaan.
Contoh: Biaya listrik bulan Desember 2002 biasanya akan dibayarkan pada bulan januari 2003. Maka pada saat perusahaan menyusun laporan keuangan tahun 2002 biaya listrik sudah mengakui sebagai biaya tahun 2002 karena perusahaan sudah menggunakan listrik tersebut tetapi belum dibayar, sehingga timbul kewajiban bagi perusahaan yaitu hutang listrik.
Hutang Jangka Panjang
Adalah hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun atau meliputi beberapa tahun. Yang termasuk dalam kelompok hutang jangka panjang adalah:
  1. Hutang hipotik
Adalah hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tetap, misalnya tanah, Gedung, mesin dan sebagainya.
  1. Hutang Obligasi
Adalah hutang yang disertai dengan kesanggupan perusahaan untuk membayar sejumlah uang sebagaimana tercantum dalam surat hutang tersebut pada saat jatuh tempo. Biasanya perusahaan mengeluarkan surat obligasi untuk memperoleh dana dari pihak luar.
  1. Utang bank jangka panjang
Adalah Hutang perusahaan kepada bank yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Pendapatan
Adalah setiap tambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul karena usaha perusahaan baik yang kegiatan pokok perusahaan, contohnya adalah pendapatan penjualan atau pendapatan jasa atau kegiatan di luar usaha pokok perusahaan contohnya pendapatan bunga deposito dan pendapatan dividen dan lain-lain.
Biaya
Adalah semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Pengorbanan ekonomis dapat berupa pengurangan aktiva karena terjadi pengeluaran kas  atau penambahan kewajiban karena belum terjadi pengeluaran kas.
Dalam pengelompokan biaya yang dikeluarkan perusahaan tergantu jenis perusahaan. Perusahaan jasa mengelompokan biaya yang dikeluarkan ke dalam biaya operasi sedangkan untuk jenis perusahaan jasa dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Harga Pokok penjualan, yaitu harga pokok barang yang dijual
  2. Biaya operasi yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan usaha perusahaan. Biasanya usaha ini dibedakan menjadi biaya pemasaran misalnya biaya iklan, biaya gaji bagian penjualan dan lain-lain, dan biaya administrasi dan umum contohnya adalah biaya gaji pimpinan, gaji karyawan kantor, biaya bahan habis pakai, penyusutan dan lain-lain
Modal Pemilik
Adalah sisa hak pemilik atas aktiva yang dimiliki perusahaan setelah dikurangi dengan utang-utang perusahaan. Rekening modal perusahaan dalam neraca tergantung pada jenis perusahaan.Modal pemilik pada perusahaan perseorangan dan persekutuan , rekening modal di ikuti dengan nama pemilik, misalnya Modal Brilliant. Modal pemilik untuk perusahaan persero merupakan setoran pemegang saham. Pemilik saham adalah pemilik perusahaan dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga modal pemilik disebut modal saham. Di dalam neraca modal saham dicantumkan sebesar nilai nominalnya, apabila jumlah modal yang disetor pemilik lebih besar dari nilai nominal selisihnya akan ditampung ke rekening agio modal saham sedangkan apabila jumlah yang disetor pemilik lebih kecil dari jumlah nominal selisihnya akan ditampung ke rekening Dis agio modal saham.
Modal Sumbangan adalah rekening yang dibentuk untuk menampung penambahan modal yang berasal dari sumbangan oleh pihak lain.

Prive
Adalah pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Rekening ini digunakan untuk menampung pengambilan pribadi oleh pemilik. Rekening prive  terdapat pada perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan. Untuk perusahaan persekutuan rekening prive digunakan untuk menampung transaksi pengambilan pribadi masing-masing pemilik.
url dari : /penerapan-sistem-informasi-akuntansi.html