PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKU BESAR
PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKU BESAR
BUKU BESAR
Pengertian.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang persamaan dasar
akuntansi yang digunakan untuk menganalisis pengaruh suatu transaksi
keuangan perusahaan terhadap posisi Aktiva, Hutang, dan Modal pemilik,
jadi persamaan dasar akuntansi bukan merupakan proses pencatatan
transaksi melainkan merupakan media untuk melakukan analisis pengaruh
tarnasaksi keuangan. Didalam praktek akuntansi yang sebenarnya transaksi
keuangan perusahaan dicatat dalam buku catatan akuntansi. Salah satu
alat pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah Buku besar (Ledger)
yang diartikan sebagai sebuah buku yang berisi kumpulan rekening atau
perkiraan (account). Buku besar berisi rekening-rekening yang ada
didalam pembukuan perusahaan.
Rekening-rekening yang terdapat di dalam buku besar digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan perusahaan secara terpisah aktiva, Hutang
dan modal pemilik. Di dalam rekening tersebut transaksi keuangan
perusahaan dicatat, misalnya rekening kas untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan yang berpengaruh terhadap rekening kas, rekening
piutang untuk mencatat transaksi yang berpengaruh terhadap rekening
piutang dan sebagainya, sehingga dari dari rekaning dapat diketahui
transaksi-transaksi yang terjadi yang mempengaruhi rekening tersebut.
Pengelompokan Rekening.
Dalam bab sebelumnya kita baru mengenal tiga kelompok rekening yaitu
aktiva, hutang ,dan modal pemilik. Rekening modal pemilik digunakan
untuk menampung semua transaksi yang mempengaruhi modal pemilik yaitu
setoran modal, pendapatan, biaya dan prive. Pendapatan merupakan elemen
yang menambah modal dan biaya merupakan pengorbanan perusahaan dalam
rangka memperoleh pendapatan sebagai pengurang modal, sedangkan prive
adalah pengambilan untuk keperluan pribadi pemilik sehingga mengurangi
modal pemilik.
Dalam praktek sebenarnya, perusahaan mempunyai banyak sumber
pendapatan dan macam-macam biaya yang harus dikeluarkan. Apabila semua
sumber biaya dan macam-macam biaya digabung dalam pencatatanya ke dalam
rekening modal akan berakibat tidak informatif dan akan mengalami
kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan, khususnya laporan Rugi laba
yang hanya melaporkan pendapatan dan biaya, sehingga perlu di pisahkan
kedalam rekening-rekening sendiri yaitu rekening pendapatan digunakan
untuk mencatat transaksi pendapatan, rekening biaya untuk mencatat
biaya dan rekening prive untuk mencatat transaksi pengambilan pribadi
pemilik.
Informasi yang dihasilkan dari suatu sistem akuntansi dapat dibedakan
menjadi 6 kelompok informasi atau rekening yaitu Aktiva, Hutang, Modal
pemilik, Pendapatan, Biaya,dan Prive. Keenam kelompok rekening
tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi dua (2) kelompok rekening
dalam pelaporannya, yaitu:
- Rekening riil, yaitu rekening-rekening yang pada akhir
periode akan dilaporkan pada laporan neraca antara lain aktiva ,
hutang dan modal
- Rekening Nominal, yaitu rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan Rugi-laba.
Untuk lebih jelasnya pengelompokan rekening dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Kelompok Rekening:
Bentuk Rekening
Bentuk Rekening harus terdiri (3) bagian yaitu:
- Nama rekening, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan atau biaya yang dicatat dalam rekening tersebut.
- Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi dalam perkiraan yang bersangkutan
- Tempat untuk mencatat pengurangan rekening yang bersangkutan
Berikut ini bentuk-bentuk rekening yaitu:
- Rekening bentu T
Nama Perkiraan
Sisi Sebelah kiri Sisi Sebelah Kanan
(debit) (kredit)
- 2. Perkiraan Dua Kolom :
Nama Perkiraan : Nomor Perkiraan : |
Tgl |
Keterangan |
Ref |
Debit |
Tgl |
Keterangan |
Ref |
Kredit |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- 3. Perkiraan Empat Kolom :
Tgl |
Keterangan |
Ref |
Debit |
Kredit |
Saldo |
D |
K |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan
Aturan pendebitan dan pengkreditan adalah aturan yang digunakan untuk
mencatat perubahan aktiva, hutang, modal pemilik, pendapatan, biaya,
prive dalam rekening yang bersangkutan baik penambahan atau pengurangan
yang terjadi pada rekening tersebut. Aturan pendebitan dan pengurangan
suatu rekening pada umumnya dapat dijelaskan dengan suatu gambar sebagai
berikut:
NERACA
AKTIVA HUTANG
Debit Kredit Debit Kredit
Penambahan Pengurangan Pengurangan Penambahan
(+) (-) (-) (+)
MODAL
Debit Kredit
Pengurangan Penambahan
(-) (+)
Rekening Riil atau Neraca.
Apabila suatu transaksi yang mengakibatkan suatu rekening aktiva
bertambah, maka rekening yang bersangkutan di debit, sedangkan suatu
transaksi mengakibatkan suatu rekening aktiva berkurang , maka rekening
tersebut di kredit. Sebaliknya untuk rekening hutang dan modal, apabila
suatu transaksi akan mengakibatkan rekening hutang dan modal bertambah
akan di kredit, sedangkan apabila mengakibatkan rekening hutang dan
modal berkurang akan di debit.
Rekening Perhitungan Rugi laba.
Penerapan aturan pendebitan dan pengkreditan untuk rekening Nominal
yaitu Pendapatan dan biaya didasarkan pada hubungan dengan rekening
modal. Laba bersih atau rugi suatu akan mempengaruhi penambahan dan
pengurangan modal yang berasal dari kegiatan usaha. Rekening pendapatan
akan menambah modal, oleh karena itu penambahan pendapatan pencatannya
di dalam rekening di sebelah kredit dan pengurangan pendapatan di
sebelah debit. Sedangkan biaya akan mengakibatkan berkurangnya modal
sehingga pencatatannya di rekening di sebelah debit dan pengurangan
biaya dicatat di sebelah kredit. Untuk memperjelas aturan pendebitan dan
pengkreditan rekening pendapatan dan biaya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
REKENING MODAL
Debit Kredit
Pengurangan Modal Penambahan Modal
Rekening-rekening Biaya Rekening-rekening Pendapatan
Kas |
|
Modal Brilliant |
Debit untuk |
Kredit untuk |
|
Debit untuk |
Kredit untuk |
penambahan |
Pengurangan |
|
Pengurangan |
penambahan |
(+) |
(-) |
|
(-) |
(+) |
Pada akhir suatu periode akuntansi, saldo rekening pendapatan dan
biaya dilaporkan dalam perhitungan rugi laba. Secara berkala (biasanya
padaakhir tahun) semua rekening pendapatan dan biaya dipindahkan ke
rekening yang mengikhtisarkannya (rekening R/L). Akibat dari pemindahan
saldo ini dikatakan bahwa rekening-rekening pendapatan dan biaya yang
bersangkutan “dihitung” (closed). Saldo rekening yang mengikhtisarkan
pendapatan dan biaya tersebut merupakan laba bersih atau rugi bersih
untuk periode yang bersangkutan. Saldo ini kemudian dipindahkan ke
rekening modal. Dengan pemindahan ini berarti rekening tersebut sudah
ditutup. Oleh karena penutupan rekening pendapatan dan biaya dilakukan
secara berkala, maka rekening pendapatan dan biaya sering disebut
rekening modal sementara (temporary capital account) atau rekening
nominal ( nominal account). Saldo rekening-rekening yang dilaporkan
dalam neraca pada akhir periode akan dipindahkan menjadi saldo awal
rekening yang bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini
dilakukan secara terus menerus dari tahun ke tahun. Oleh karena sifatnya
yang permanen, rekening-rekening neraca sering disebut dengan rekening
riil (real account).
Rekening Prive
Rekening prive ini digunakan untuk penampung transaksi pengambilan
uang untuk keperluan pribadi pemilik modal. Hal ini merupakan kebiasaan
dalam praktek, terutama apabila pemilik tersebut bekerja penuh untuk
perusahaan atau apabila perusahaan tersebut merupakan sumber penghasilan
utama. Pengambilan ini dicatat di sebelah kredir rekening Prive
(drawing) yang berarti sebagai pengurangan modal.
Pencatatan Transaksi Dengan Rekening
Suatu tarnsaksi dicatat ke dalam rekening dengan menerapkan aturan
pendebit dan pengkreditan suatu rekening. Oleh karena itu sebelum
melakukan pencatatan kedalam suatu rekening sebaiknya setiap transaksi
selalu dianalisis terlebih dahulu. Urut-urutan yang harus diikuti untuk
meneliti setiap transaksi adalh sebagai berikut:
- Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan) aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.
- Tentukan rekening yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
Gunakan bagan rekening untuk menentukan rekening-rekening yang
dipengaruhi oleh transaksi
- tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi perkiraan
tersebut harus didebit atau dikredit. Gunakan aturan pendebitan dan
pengkreditan. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
- Jumlah debit dan kredit dicatat dalam rekening yang bersangkutan.
Perlu diketahui bahwa suatu transaksi paling tidak akan mempengaruhi
dua rekening. Apabila suatu rekening di debit maka rekening lainnya
dikredit, dengan demikian akan terpelihara suatu keseimbangan debit dan
kredit.
Misalnya :
Pada tanggal 1 September 2003 Tuan Brilliant mendirikan sebuah
perusahaan ANGGREK MAS yang bergerak dalam bidang memberikan pelatihan.
Transaksi-transaksi di bawah ini terjadi selama bulan September 2003:
Tanggal 1 September 2003
Tuan Brilliant menyerahkan kas sebesar Rp 15.000.000 sebagai modal pertamanya.
|
|
Analisis Transaksi:
Transaksi tanggal 1 September mengakibatkan kas perusahaan bertambah
sebesar Rp 15.000.000 dan modal pemilik bertambah sebesar Rp 15.000.000.
Pencatatan transaksi tersebut ke dalam rekening buku besar adalah
penambahan kas akan dicatat di sebelah debit rekening kas dan penambahan
modal pemilik akan dicatat di sebelah kredit rekening modal pemilik.
Kas |
|
Modal Brilliant |
1. 15.000.000 |
|
|
|
1. 15.000.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tanggal 2 September 2003
Perusahaan membeli peralatan kantor perupa meja, lemari kantor
dengan harga Rp 5.000.000 dengan membayar uang muka
sebesar Rp 2.000.000 .
|
|
Analisis Transaksi:
Transaksi tanggal 2 September mengakibatkan rekening peralatan kantor
bertambah dicatat di sebelah debit rekening peralatan kantor sebesar Rp
5.000.000, mengakibatkan rekening kas berkurang Rp 2.000.000 akan
dicatat di sebelah kredit rekening kas serta mengakibatkan rekening
hutang bertambah sebesar Rp 3.000.000 di catat di sebelah kredit
rekening hutang. Pengaruh dari transaksi diatas terlihat pada gambar
berikut ini:
Kas |
|
Peralatan Kantor |
1. 15.000.000 |
2. 2.000.000 |
|
2. 5.000.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tanggal 5 September 2003
Perusahaan membeli bahan habis pakai Berupa spidol, penghapus, bolpoin, dan lain-lain sebesar Rp 500.000
|
|
Analisis Transaksi:
Transaksi tersebut mengakibatkan rekening Bahan habis pakai bertambah
dicatat sebelah debit rekening Bahan Habis Pakai sebesar Rp 500.000
dan kas berkurang dicatat di sebelah kredit rekening kas sebesar Rp
500.000 tampak sebagai berikut:
Kas |
|
Bahan Habis Pakai |
1. 15.000.000 |
2. 2.000.000 |
|
5. 500.000 |
|
|
5. 500.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Transaksi tanggal 7 September 2003
Pembayaran biaya sewa gedung kantor bulan September sebesar Rp 2.000.000
|
|
Analisis transaksi:
Transaksi diatas menyebabkan bertambahnya biaya sewa gedung dicatat
di sebelah debit rekening sewa gedung dan berkurangnya kas dicatat di
sebelah kredit rekening Kas.
Kas |
|
Biaya Sewa Gedung |
1. 15.000.000 |
2. 2.000.000 |
|
7. 2.000.000 |
|
|
5. 500.000 |
|
|
|
|
7. 2.000.000 |
|
|
|
Tanggal 10 September 2003
Membayar hutang atas pembelian peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000
|
|
Analisis transaksi:
Transaksi diatas mengakibatkan hutang berkurang dicatat di sebelah
debit rekening hutang sebesar Rp 1.000.000 dan mengurangi kas dicatat di
sebelah kredit rekening kas sebesar Rp 1.000.000
Kas |
|
Hutang |
1. 15.000.000 |
2. 2.000.000 |
|
10. 1.000.000 |
2. 3.000.000 |
|
5. 500.000 |
|
|
|
|
7. 2.000.000 |
|
|
|
|
10. 1.000.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tanggal 20 September 2003
Digunakan bahan habis pakai sebanyak Rp 50.000
|
|
Analisis transaksi:
Transaksi diatas mengakibatkan bertambahnya biaya bahan habis pakai
sebesar Rp 50.000 di catat di sebelah debit rekening biaya bahan habis
pakai dan berkurangnya bahan habis pakai dicatat di sebelah kredit bahan
habis pakai sebesar Rp 50.000
Biaya Bahan Habis pakai |
|
Bahan Habis Pakai |
|
20. 50.000 |
|
5. 500.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bagan Rekening
Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan, Biaya dan Prive adalah
kelompok-kelompok rekening. Tiap kelompok rekening terdiri dari
rekening-rekening yang dapat digambarkan sebagai berikut:
KELOMPOK REKENING |
KELOMPOK TERJABAR |
ELEMEN REKENING |
Ativa |
Aktiva Lancar |
Kas
Surat-surat berharga
Piutang usaha
Persediaan |
|
Investasi Jangka Panjang |
Investasi pada saham
Investasi pada obligasi |
|
Aktiva Tetap Berwujud |
Tanah
Bangunan
Mesin-mesin
Kendaraann
Alat-alat perkantoran |
|
Aktiva Tetap Tidak Berwujud |
Goodwill
Hak paten
Merk dagang
Leasehold |
|
Aktiva Lain-lain |
Gedung dalam pembangunan
Mesin yang tidak digunakan |
UTANG |
Utang Lancar |
Utang usaha
Utang bank
Utang Pajak
Pos-pos transitoris & antisipasi pasif |
|
Utang Jangka Panjang |
Utang hipotik
Utang obligasi
Utang bank jangka panjang |
Pendapatan |
Pendapatan Usaha |
Penjualan
Pendapatan jasa |
|
Pendapatan diluar Usaha |
Pendapatan bunga
Pendapatan dividen |
Biaya |
Biaya Usaha |
Harga pokok penjualan
Biaya administrasi
Biaya penjualan |
|
Biaya Di Luar Usaha |
Biaya bunga |
Modal Pemilik |
Modal Disetor |
Modal
Modal Saham Biasa
Agio modal saham biasa |
|
Laba Ditahan |
Laba ditahan |
Prive |
Prive |
Prive |
AKTIVA
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan menfaat dimasa yang akan datang.
Aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva lancar, investasi, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain.
Aktiva Lancar
Adalah meliputi kas dan sumber-sumber ekonomis lainnya yang dapat
dicairkan menjadi kas, dijual, atau habis dipakai dalam jangka waktu
satu tahun atau selama satu periode akuntansi. Aktiva lancar meliputi:
- Kas
Adalah uang tunai (uang kertas dan uang logam) dan alat-alat pembayaran lainnya yang dapat disamakan dengan uang tunai.
- Surat-surat berharga
Adalah peneneman uang kas yang sementara menganggur pada surat-surat
berharga, misalnya saham dan obligasi, sebagai investasi jangka pendek.
- Piutang usaha
Adalah tagihan kepada pihak luar yang timbul dari aktivitas penjualan
barang atau penyerahan jasa secara kredit. Piutang usaha ini ada yang
dilengkapi dengan dokumen tertulis tentang kesanggupan membayar disebut
piutang wesel, disamping itu ada jenis piutang yang timbul bukan dari
kegiatan usaha. Piutang ini disebut piutang lain-lain. Contohnya piutang
kepada karyawan.
- Persediaan
Persediaan pada perusahaan dagang meliputi persediaan barang dagangan
dan rupa-rupa bahan pembantu yang berupa bahan pengepak (packing
material) dan bahan pembungkus (emballing material). Sedangkan
persediaan untuk perusahaan pengolahan terdiri dari persediaan bahan
baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
- Pos-pos transitoris dan antisipasi aktif
Adalah pos-pos yang terjadi sehubungan dengan periodesasi akuntansi.
Periode akuntansi terjadi karena adanya penyusunan laporan keuangan
secara periodik. Penyusunan laporan neraca menimbulkan dampak khusus
terhadap beberapa transaksi:
-
- Transitoris aktif, yaitu biaya-biaya yang telah dikeluarkan
kasnya oleh perusahaan tetapi bukan merupakan biaya pada periode
tersebut melainkan biaya periode berikutnya.
Contoh: Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2002 melakukan pembayaran
biaya sewa kantor untuk 2 tahun sebesar Rp 4.000.000. Pada
saat menyusun laporan keuangan pada 31 Desember 2002 yang menjadi biaya
sewa kantor adalah biaya sewa kantor sebesar Rp 2.000.000 dari bulan
Januari sampai desember 2002. Pengeluaran kas sebesar Rp 2.000.000 untuk
Januari sampai dengan Desember 2003 belum dapat diakui sebagai biaya
biaya sewa kantor tahun 2002 dan diakui sebagai Persekot biaya atau
Biaya yang dibayar dimuka.
-
- Antisipasi Aktif, adalah pendapatan-pendapatan yang seharusnya
menjadi pendapatan periode sekarang tetapi pendapatan itu belum
diterima kasnya. Pendapatan ini disebut Pendapatan yang masih akan
diterima atau Piutang pendapatan.
- Investasi Jangka panjang
Adalah penanaman diluar perusahaan yang jangka waktunya lebih dari
satu tahun dengan tujuan untuk menguasai perusahaan atau memperoleh
pendapatan tetap, atau memperoleh kenaikan nilai. Misalnya investasi
dalam bentuk saham dan obligasi perusahaan lain dan investasi tanah yang
semata-mata untuk memperoleh kenaikan harga jualnya.
- Aktiva tetap berwujud
Adalah sumber-sumber ekonomi berwujud yang perolehannya sudah dalam
kondisi siap untuk dipakai atau denganmembangun lebih dahulu. Aktiva
tetap ini dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
dan tidak untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aktiva
ini dapat dimanfaatkan secara permanen atau dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun. Karena pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi
dan semakin lama aktiva tersebut akan berkurang manfaatnya karena aus,
rusak dan sebagainya maka kecuali tanah, aktiva tetap ini dilakukan
penyusutan atau depresiasi. Jumlah kumulatif penyusutan yang sudah
diakui dicatat dalam rekening akumulasi penyusutan yang perlakuannya
sebagai pengurang harga perolehan aktiva tetap berwujud. Berikut ini
disajikan rekening-rekening aktiva tetap berwujud dan akumulasi
penyusutannya.
Rekening Aktiva Tetap |
Rekening Akumulasi Depresiasi |
Mesin |
Akumulasi depresiasi mesin |
Gedung |
Akumulasi Depresiasi Gedung |
Kendaraan |
Akumulasi depresiasi kendaraan |
Alat-alat kantor |
Akumulasi depresiasi alat-alat kantor |
- Tanah
Adalah bagian dari bumi yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
- Gedung dan bangunan
Adalah bangunan-bangunan yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam
kegiatan normal perusahaan, contoh gedung kantor, gedung pabrik, gedung
garasi, dan lain-lain.
10. Mesin-mesin
Adalah segenap alat-alat yang diguanakan dalam pengolahan barang yang berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan.
11. Kendaraan
Adalah segala alat-alat transportasi milik perusahaan dan digunakan
dalam rangka kegiatan normal perusahaan, sebagai pengangkut barang atau
karyawan.
- Alat-alat perkantoran
Meliputi perangkat, perabot dan perkakas perkantoran milik
perusahaan yang digunakan dalam kaitannya dengan kegiatan normal
perusahaan. Untuk perusahaan dagang alat-alat kantor ini meliputi
alat-alat kantor untuk kegiatan administrasi dan alat-alat untuk toko.
- Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva ini mencerminkan hak-hak istimewa atau kondisi yang
menguntungkan perusahaan dalam mencapai pendapatan. Aktiva ini dapat
diperoleh dengan cara membeli dari pihak lain atau mengembangkan
sendiri. Hak patenm adalah aktiva yang dapat dibeli dari pihak lain.
Goodwill yang melekat pada perusahaan merupakan pengakuan dari pihak
lain, seperti Keberhasilan manajemennya dalam mengelola perusahaan.
Terhadap aktiva ini dikenakan amortisasi yang hampir sama dengan
penyusutan atau depresiasi pada aktiva tetap berwujud.
14. Aktiva lain-lain
Aktiva-aktiva yang dikelompokkan kedalam aktiva ini adalah aktiva
yang dimiliki perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan normal
perusahaan. Misalnya gedung masih dalam tahap pembangunan, tanah
yangtidak untuk kegiatan normal perusahaan, Villa, dan sebagainya.
Hutang
Adalah Klaim atau hak para kreditur terhadap harta yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang dapat di bedakan menjadi Hutang lancar dan Hutang jangka panjang, hal ini dikaitkan dengan jangka waktu pelunasannya.
Hutang lancar
- Hutang usaha
Adalah kewajiban perusahaan yang timbul dari kegiatan normal
perusahaan. Hutang usaha ini juga dapat dilengkapi dengan dokumen secara
tertulis berisi kesanggupan membayar dari perusahaan disebut hutang
wesel, di samping hutang wesel ada juga hutang yang tanpa dilengkapi
dokumen tertulis dari perusahaan.
- Hutang bank
Adalah penarikan pinjaman oleh perusahaan dari bank. Hutang Bank yang
masih kelompok ini adalah hutang bank yang jangk waktunya maksimal satu
tahun.
- Transitoris pasif
Yaitu penghasilan-penghasilan yang sudah diterima kasnya oleh
perusahaan tetapi belum saatnya diakui sebagai penghasilan perusahaan
karena belum memberikan jasanya.
Contoh: Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada pihak lain selama 3
Tahun dimulai dari 1 januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2004. Pada
tanggal 1 Januari 2002 pihak penyewa membayar uang sewa toko tersebut
secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2002
pada saat perusahaan membuat laporan keuangan, penghasilan yang dapat
diakui sebagai penghasilan sewa tahun 2002 adalah sebesar Rp 5.000.000
sedangkan siasanya adalah merupakan pendapatan diterima dimuka atau
hutang pendapatan yang menimbulkan kewajiban perusahaan kepada pihak
penyewa.
- Antisipasi Pasif
Adalah biaya yang sudak diakui sebagai biaya tetapi belum dibayar oleh perusahaan.
Contoh: Biaya listrik bulan Desember 2002 biasanya akan dibayarkan
pada bulan januari 2003. Maka pada saat perusahaan menyusun laporan
keuangan tahun 2002 biaya listrik sudah mengakui sebagai biaya tahun
2002 karena perusahaan sudah menggunakan listrik tersebut tetapi belum
dibayar, sehingga timbul kewajiban bagi perusahaan yaitu hutang listrik.
Hutang Jangka Panjang
Adalah hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun
atau meliputi beberapa tahun. Yang termasuk dalam kelompok hutang jangka
panjang adalah:
- Hutang hipotik
Adalah hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tetap, misalnya tanah, Gedung, mesin dan sebagainya.
- Hutang Obligasi
Adalah hutang yang disertai dengan kesanggupan perusahaan untuk
membayar sejumlah uang sebagaimana tercantum dalam surat hutang tersebut
pada saat jatuh tempo. Biasanya perusahaan mengeluarkan surat obligasi
untuk memperoleh dana dari pihak luar.
- Utang bank jangka panjang
Adalah Hutang perusahaan kepada bank yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Pendapatan
Adalah setiap tambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul
karena usaha perusahaan baik yang kegiatan pokok perusahaan, contohnya
adalah pendapatan penjualan atau pendapatan jasa atau kegiatan di luar
usaha pokok perusahaan contohnya pendapatan bunga deposito dan
pendapatan dividen dan lain-lain.
Biaya
Adalah semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh pendapatan. Pengorbanan ekonomis dapat berupa pengurangan
aktiva karena terjadi pengeluaran kas atau penambahan kewajiban karena
belum terjadi pengeluaran kas.
Dalam pengelompokan biaya yang dikeluarkan perusahaan tergantu jenis
perusahaan. Perusahaan jasa mengelompokan biaya yang dikeluarkan ke
dalam biaya operasi sedangkan untuk jenis perusahaan jasa dapat
dikelompokkan menjadi:
- Harga Pokok penjualan, yaitu harga pokok barang yang dijual
- Biaya operasi yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendukung
kegiatan usaha perusahaan. Biasanya usaha ini dibedakan menjadi biaya
pemasaran misalnya biaya iklan, biaya gaji bagian penjualan dan
lain-lain, dan biaya administrasi dan umum contohnya adalah biaya gaji
pimpinan, gaji karyawan kantor, biaya bahan habis pakai, penyusutan dan
lain-lain
Modal Pemilik
Adalah sisa hak pemilik atas aktiva yang dimiliki perusahaan setelah
dikurangi dengan utang-utang perusahaan. Rekening modal perusahaan dalam
neraca tergantung pada jenis perusahaan.Modal pemilik pada perusahaan
perseorangan dan persekutuan , rekening modal di ikuti dengan nama
pemilik, misalnya Modal Brilliant. Modal pemilik untuk perusahaan
persero merupakan setoran pemegang saham. Pemilik saham adalah pemilik
perusahaan dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan
sehingga modal pemilik disebut modal saham. Di dalam neraca modal saham
dicantumkan sebesar nilai nominalnya, apabila jumlah modal yang disetor
pemilik lebih besar dari nilai nominal selisihnya akan ditampung ke
rekening agio modal saham sedangkan apabila jumlah yang disetor pemilik
lebih kecil dari jumlah nominal selisihnya akan ditampung ke rekening
Dis agio modal saham.
Modal Sumbangan adalah rekening yang dibentuk untuk menampung penambahan modal yang berasal dari sumbangan oleh pihak lain.
Prive
Adalah pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh pemilik
perusahaan. Rekening ini digunakan untuk menampung pengambilan pribadi
oleh pemilik. Rekening prive terdapat pada perusahaan perseorangan dan
perusahaan persekutuan. Untuk perusahaan persekutuan rekening prive
digunakan untuk menampung transaksi pengambilan pribadi masing-masing
pemilik.
url dari :
/penerapan-sistem-informasi-akuntansi.html